Kamis, 21 September 2017

Aksi Pungutan Liar (Pungli) Di GBK, Dikeluhkan Masyarakat Sekitar

Aksi Pungutan Liar

LigaFox - Pria tersebut meminta dengan cara memaksa, dan mengklaim dirinya, sebagai penguasa lokasi parkir di SUGBK. "Saya sudah bayar tiket di depan (pintu masuk) Rp 40.000, terus kata petugas loket, sudah tak ada bayaran lagi di dalam. Tapi saat ke tempat parkir, saya diminta bayar Rp 20.000. Udah gitu mintanya maksa, kaya memalak" ujar Rojikin, Kamis (21/9/2017).

Kesal menjadi korban pungli, Rojikin yang mengendarai bus bernopol B 7042 NGA, kemudian melapor kepada petugas keamanan di GBK. "Tapi satpamnya malah bilang, 'udah kasih saja untuk uang rokok'. Lalu saya kasih seikhlasnya Rp 5.000, tapi enggak mau, malah ngotot minta Rp 20.000. Terus saya minta kwitansi dan tanda terima enggak ada. Saya tetap kasih akhirnya" katanya.
Aksi pungutan liar (pungli) di kawasan stadion utama Gelora Bung Karno (GBK), dikeluhkan masyarakat. Apalagi, pelaku pungli tersebut, terkesan memaksa dan mengintimidasi.
Seperti dialami Rojikin (39), seorang sopir bus yang sedang mengantar rombongan mahasiswa. ia mengaku, mengalami tindakan pungutan liar, dari preman-preman yang berkeliaran di GBK. 

Ia menceritakan, setelah membayar tiket masuk resmi, langsung meluncur ke dalam. Ia berpikir, uang parkir hanya dibayarkan di pintu masuk. Tapi begitu sampai di dalam, ia ternyata masih berurusan dengan pria bertato, dan meminta uang tambahan sebesar Rp 20.000.

"Langsung ada yang datang meminta Rp 10.000. padahal di depan, di loket resmi sudah bayar Rp 5.000. Udah gitu, enggak ada kwitansi atau tanda pembayaran. Berarti ini enggak resmi, itu pungli namanya" kata Anwar.

Tak hanya Rojikin, pengunjung lainnya, Anwar (22), juga mengaku mengalami kejadian serupa. Saat ia hendak memarkirkan kendaraan, di depan gedung Jakarta Convention Center, seorang pria langsung mendekatinya, dan meminta uang Rp 10.000. Uang ini diluar uang tiket, yang telah dibayar di pintu masuk.

Ia berharap, aparat penegak hukum bisa segera bertindak, membersihkan preman dan pungli, yang berkeliaran di kawasan GBK.
"Iya memang ada aja, makanya pengemudi juga diharap lebih berhati-hati. Kami juga kewalahan, enggak bisa tangani sendiri. Biasanya, kami ada operasi, tapi kini jarang, karena kepentok biaya operasional"  tandasnya.
Sementara itu, Komandan Pleton Petugas Keamanan GBK, Sidik, tidak begitu kaget dengan kejadian ini. Ia membenarkan, memang di kawasan GBK banyak oknum yang berkeliaran, dan meminta biaya tambahan untuk parkir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar